Pages

Tuesday, 9 September 2014

MAKALAH MANFAAT BIOTEKNOLOGI



MAKALAH 
MANFAAT BIOTEKNOLOGI


Oleh :

        NAMA       : MA’MUROTUS SA’IDAH
        NIM           : 12030654209
        PRODI       : PENDIDIKAN SAINS B 2012

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perkembangan peradaban manusia telah membawa kita kepada sebuah era yang sangat berbeda dari beberapa dasawarsa sebelumnya. Manusia telah mengalami perubahan pandangan dalam melihat eksistensi dirinya di tengah kemajuan iptek saat ini. Seolah-olah manusia berlomba dengan waktu dalam memaksimalkan pemanfaatan alam sebesar-besarnya untuk mensejahterakan umat manusia. Akan tetapi esensi dari usaha untuk mengoptimalkan produksi pangan demi kesejahteraan manusia kadang terlupakan menjadi sebuah usaha yang sangat eksploitif.
Alam sudah menyediakan segalanya demi keberlangsungan hidupnya umat manusia. Akan tetapi manusia memiliki keterbatasan dalam hal mengolahnya sehingga secara terus menerus ada upaya mencari jalan pemecahannya. Fakta tentang adanya sumber daya alam yang melimpah dengan kecendrungan yang semakin berkurang seiring masa berlalu mengakibatkan manusia berfikir mencari solusi dari permasalahan tersebut. Hal tersebut terjadi dalam upaya memenuhi kebutuhan manusia akan sumber pangan. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow bahwa kecendrungan pertambahan penduduk tidak seimbang dengan pertambahan ketersediaan pangan. Sehingga para ilmuwan berupaya menemukan cara mengoptimalkan hasil pertanian dan peternakan melalui pemanfaatan teknik baik dari tingkat paling sederhana sampai yang moderen. Pemanfaatan bioteknologi dalam usaha meningkatkan ketersediaan pangan dan bahan kesehatan telah mendapatkan hasil yang memuaskan dengan ditemukan teknik kultur jaringan, kloning dan rekayasa genetika dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian Bioteknologi?
2.      Apakah manfaat perkuliahan bioteknologi bagi mahasiswa ditinjau dari segi entrepreneurship?
3.      Apakah manfaat perkuliahan bioteknologi bagi mahasiswa ditinjau dari segi kurikulum?

1.3 Tujuan

Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Negeri Surabaya agar mereka mengetahui apa bioteknologi sendiri serta manfaat pentingnya mempelajari matakuliah bioteknologi ditinjau dari segi interpreneurship dan kurikulum, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan)dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap ormone, proses biologis untuk meningkatkan potens iorganisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga. Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secaraterpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia. Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape .Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika. Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikroorganisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan ormone, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yangmasih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetanmakanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagaicontoh produkasi antibiotic dan ormone. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh produksi insulin.
2.2 Pentingnya Bioteknologi dari Sisi Entrepreunership
1. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian
Dewasa ini telah banyak ditemukan bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga mendapatkan varietas baru yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah didapatkan varietas unggul seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi yang bersifat unggul memiliki rasa yang enak, tahan penyakit, daya simpan lama dan berumur pendek. Pengendalian hama dewasa ini telah dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis, karena penggunaan pestisida dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa pestisida dapat mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam tanaman yang akan menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia. Pengendalian hama dpat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1.      Untuk memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengatuntuk kupu-kupu artona yang merusak kelapa.
2.      Untuk memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi tanaman
3.      Untuk menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW ( Varietas Unggul Tahan Wereng )
4.      Untuk penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman dikembangkan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman perkebunan yang diperbanyak secara vegetatif dan menghasilkan banyak tanaman klon dari sejumlah jaringan awal
2. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan
Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini difokuskan untuk penemuan obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini :
1.    Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.
2.    Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan penyebaran mikroorganisme menular yang telah menjadi resisten terhadap antibiotika konvensional.
3.    Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan penyakit malaria serta penyakit tidur.
4.    Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu dokter dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
5.    Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi proses penolakan.
6.    Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan penyakit keturunan, misalnya hemofili.
Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk memerangi diabetes dilakukan ekstraksi insulin dari pankreas babi atau lembu. Hal ini akan memakan banyak sekali biaya dan insulin yang dihasilkan dapat mengakibatkan hipersensitivitas maupun resistensi. Setelah teknik rekayasa genetika dikembangkan, maka sekarang telah dapat dibuat insulin manusia oleh bakteri. Ini dilakukan dengan jalan menyematkan gen pengkode pembentukan insulin manusia pada bakteri.
Untuk membuat insulin, mula-mula membuat rancangan urutan ADN yang mengode asam amino insulin yang telah diketahui. Kemudian diikuti dengan sintesis kimiawi gen rantai A dan gen rantai B insulin, tetapi pembuatannya dilakukan secara terpisah. Masing-masing mengandung kodon metionin pada ujung 5’ (yang tentunya menjadi ujung amino protein yang ditranslasikan) dan menghentikan urutan pada ujung 3’. Masing-masing gen disisipkan ke dalam gen β-galaktosidase plasmid. Kemudian dimasukkan ke dalam E. coliE. colidibiakkan dalam medium yang mengandung galaktosa sebagai sumber C dan sumber energi dan bukan glukosa. Sebab itu bakteri akan mensintesis β-galaktosidase. Bersamaan dengan ini disintesis pula rantai A dan rantai B insulin, yang dilekatkan oleh sisa metionin. Setelah pelarutan bakteri, maka perlakuan dengan sianogen bromida akan memecah protein pada metionin. Dengan demikian rantai insulin akan terpisah dari β-galaktosidase. Rantai-rantai dimurnikan dan digabungkan, maka terjadilah insulin asli manusia.
Saat ini sedang dikembangkan pendekatan sintetik lain, gen untuk molekul pemula insulin atau proinsulin disintesis dan disisipkan ke dalam E. coli. Proinsulin yang dihasilkan dimurnikan. Proinsulin dicerna dengan enzim tripsin dan karboksipeptidase, maka terjadilah insulin manusia .
3. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang pangan
Mikroorganisme sangat besar peranannya dalam bidang pangan. Mikroorganisme dapat mengubah suatu bahan pangan menjadi bahan pangan lain dengan nilai gizi lebih tinggi, rasa lebih enak, lebih mudah dicerna dan dengan penampilan lebih menarik. Selain pengubahan bahan makanan mikroorgaisme itu sendiri dapat digunakan sebagai sumber makanan oleh manusia maupun hewan.
Dibalik manfaatnya yang besar, mikroorganisme juga dapat menjadi penyebab utama kerusakan makanan kita. Mikroorganisme ialah penyebab makanan menjadi busuk dan beracun. Pada bab ini hanya dibahas peran positif mikroorganisme dalam bidang pangan khususnya yang berkaitan dengan bioteknologi pangan.
Hasil pangan yang diproduksi oleh mikroorganisme sangat luas kisarannya, dari pangan hasil fermentasi secara tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu sampai pada produk-produk mutakhir. Pangan hasil fermentasi yang telah ada sejak zaman dahulu ialah roti, keju, yoghurt, anggur, bir, tempe, oncom, kecap dan lain-lain. Produk-produk mutakhir, antara lain mikroprotein dan protein sel tunggal. Peran yang dimainkan oleh mikroorganisme dalam produksi bahan pangan meliputi penggunaan enzim mikroba atau metabolit yang lain, berbagai proses fermentasi pangan dan pembiakan mikroorganisme tertentu dalam skala besar sebagai bahan pangan.
Penggunaan bioteknologi, sebagaimana ilmu pengetahuan lainnya kadang-kadang bersifat embigu, yakni disatu sisi dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, tetapi disisi lain dapat dimanipulasi untuk tujuan destruktif. Teknik rekayasa genetik misalnya, menjanjikan kepada kita antara lain dapat menghilangkan berbagai jenis penyakit keturunan melalui “penggantian” gen. Pada kondisi yang sama pembelokan tehnik ini bisa saja terjadi akibat munculnya godaan, sehingga manusia melalui percobaannya dapat menciptakan manusia super atau bahkan menciptakan monster maupun penjahat demi mencapai tujuannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dampak bioteknologi terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Hewan–hewan yang telah mengalami modifikasi secara genetik belum tentu langsung dapat dikonsumsi oleh manusia karena efek samping resiko genetik atau adanya residu antibiotik pada daging yang akan termakan oleh manusia akibat pengobatan jangka panjang, demikian pendapat sebagian orang. Namun, sebagian lainnya mengatakan bahwa dengan bioteknologi, produk makanan menjadi lebih sehat, contohnya daging dapat diproduksi kandungan lemak dan kolesterol yang rendah atau jenis susu yang lebih mudah dicerna.
Dampak ilmu pengetahuan terhadap cara berpikir manusia dewasa ini sungguh dahsyat. Rasionalitas ilmu pengetahuan itu tidak hanya mengubah cara pandang tradisional kita,  tetapi juga teologi yang terlalu theosentris. Ilmu pengetahuan secara umum membantu manusia untuk memecahkan masalahnya, sehingga falsafah Tuhan Allahnya deisme (pandangan yang menegaskan bahwa hanya Tuhan yang dapat memecahkan problem manusia) berangsur-angsur hilang.
Selanjutnya dikatakan bahwa manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperbesar kekuasaan kita atas alam dan masyarakat dan atas diri kita sendiri, sehingga akan muncul lagi bahaya dari teknologi yaitu semakin meningkatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan bioteknologi justru akan melayani nafsu terhadap kekuasaan atau keinginan irrasional untuk mendominasi.
Untuk mengurangi bahaya yang mungkin timbul akibat teknologi maupun bioteknologi maka manusia sebagai makhluk Tuhan, mengingat dan menerapkan apa yang ditulis Nasution (1999) yaitu setiap kali seorang ilmuwan akan mengadakan penelitian ia harus sadar akan kedudukannya sebagai manusia di bumi ini.
4. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Perternakan dan Perikanan.
Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan  meliputi:
1.      Teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer, kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio, cloning dan spliting.
2.      Rekayasa genetika, seperti  genome maps, masker asisted selection, transgenik, identifikasi genetik, konservasi molekuler,
3.      Peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba rumen, dan
4.      Bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner  (Gordon, 1994 ; Niemann dan Kues, 2000).
Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan adalah
a)      Transfer embrio berupa teknik Multiple Ovulation and Embrio Transfer (MOET). Teknik ini telah diaplikasikan secara luas di Eropa, Jepang, Amerika dan Australia dalam dua dasawarsa terakhir untuk menghasilkan anak (embrio) yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi.
b)      Kloning  telah dimulai sejak 1980an pada domba. Saat ini pembelahan embrio secara fisik (spliting) mampu menghasilkan kembar identik pada domba, sapi, babi dan kuda.
c)      Produksi embrio secara in vitro, teknologi In vitro Maturation (IVM), In Vitro Fertilisation (IVF), In Vitro Culture (IVC), telah berkembang dengan pesat. Kelinci, mencit, manusia, sapi, babi dan  domba telah berhasil dilahirkan melalui fertilisasi in vitro (Hafes, 1993).
Di Indonesia, transfer embrio mulai dilakukan pada tahun 1987.  Dengan teknik ini seekor sapi betina mampu menghasilkan 20-30 ekor anak sapi (pedet) pertahun. Penelitian terakhir membuktikan bahwa menciptakan jenis ternak unggul sudah bukan masalah lagi. Dengan teknologi transgenik, yakni dengan jalan mengisolasi gen unggul, memanipulasi dan kemudian memindahkan gen tersebut dari satu organisme ke organisme lain, maka ternak unggul yang diinginkan dapat diperoleh. Babi transgenik, di Princeton Amerika Serikat kini sudah berhasil memproduksi hemoglobin manusia sebanyak 10-15% dari total hemoglobin manusia, bahkan laporan terakhir mencatat adanya peningkatan presentasi hemoglobin manusia yang dapat dihasilkan oleh babi transgenik ini.
Dalam bidang perikanan, kebutuhan adanya penerapan teknologi sangat dinantikan, mengingat adanya penangkapan ikan yang melebihi potensi lestari (over fishing), banyaknya terumbu karang yang rusak dan dengan adanya peningkatan konsumsi ikan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sarwono mengakui adanya kebutuhan penerapan teknologi, tetapi ia juga mengakui adanya ketakutan pada dampak penerapan teknologi tinggi.
Penelitian bioteknologi dalam bidang perikanan, di utamakan pada tiga kelompok, yaitu: akuakultur, pemanfaatan produksi alam dan prosesing bahan makanan yang bernilai ekonomi tinggi. Pengembangan bioteknologi di bidang akuakultur meliputi seleksi, hibridasi, rekayasa kromosom dan pendekatan biologi molekuler seperti transgenik sangat dibutuhkan untuk menyediakan benih dan induk ikan.
Pada akuakultur, program peningkatan sistem kekebalan ikan telah dilakukan dengan menggunakan vaksin, imunostimulan, probiotik dan  bioremediasi. Vaksin dapat memacu produksi antibiotik spesifik dan hanya efektif untuk mencegah satu patogen tertentu. Imunostimulan merupakan teknik meningkatkan kekebalan yang non spesifik, misalnya  lipopolysaccharide dan B-glucan yang telah diterapkan untuk ikan dan udang di Indonesia. Probiotik diaplikasikan pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.
Pada tahun 1980 penelitian transgenik pada ikan telah dimulai dengan mengintroduksi gen tertentu kepada organisme hidup lainnya serta mengamati fungsinya secara in vitro. Dalam teknik ini, gen asing hasil isolasi diinjeksi secara makro ke dalam telur untuk memproduksi galur ikan yang mengandung gen asing tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ikan transgenik, yaitu:
1.      Isolasi gen (clone DNA) yang akan diinjeksi pada telur,
2.      Identifikasi gen pada anak ikan yang  telah mendapatkan injeksi gen asing tadi,  dan
3.      Keragaman dari turunan ikan yang diinjeksi gen asing tersebut.
5. Manfaat Bioteknologi Dalam Menyelesaikan Masalah Sosial
Molekul DNA dapat diisolasi dari sel kemudian dideteksi sehingga memberikan gambaran enzim retriksi yang khas pada setiap orang. Dalam kasus pembunuhan, pengadilan bisa melacak pelakunya bila penjahat meninggalkan sampel darah atau jaringan ditempat terjadinya kejahatan. Demikian pula kasus perebutan anak di pengadilan dapat diselesaikan denganadanya hasil tes DNA, karena anak memiliki kesamaan enzim retriksi dengan orang tuanya.
2.3 Pentingnya Bioteknologi Ditinjau dari Kurikulum
Dalam kurikulum 2013 untuk SMP bioteknologi terdapat pada materi kelas 9 menegenai bioteknologi dan produksi pangan. Manfaat mata kuliah bioteknologi :
di tinjua dari segi kurikulum.
Biologi sebagai ilmu dasar dan terapan telah berkembang dengan pesat sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Isu-isu terbaru tentang perkembangan biologi seperti bioteknologi tidak semuanya dapat diakomodir khususnya oleh kalangan guru karena, misalnya, keterbatasan akses. Informasi tentang perkembangan biologi terkini sangat dibutuhkan oleh dosen, guru bidang studi biologi dan mahasiswa calon guru untuk memperluas dan memperkaya wawasan sebagai bekal mengajar di kelas. Peralihan dari abad fisika ke abad biologi sebenarnya telah mulai terasa berabad-abad silam. Kebutuhan manusia terus meningkat dari mulai papan, sandang dan pangan, dan meningkatnya kebutuhan ini menimbulkan banyak masalah. Semua ini telah mendorong proses peralihan ini.
Berkembangnya ilmu-ilmu terapan biologi yang di-back up oleh pesatnya perkembangan teknologi merupakan salah satu ciri utama abad biologi, suatu masa dimana manusia sudah sangat familiar dengan biologi (baik dari segi ilmu maupun terapannya) di dalam kehidupan mereka mulai dari bentuk yang sederhana sampai dengan yang rumit: misalnya dari pembuatan tape, keju, sampai dengan teknologi rekayasa genetika dan biologi molekuler. Lahirnya bidang ilmu biologi terapan, dikenal dengan sebutan Bioteknologi, bisa dikatakan sebagai representasi dari abad biologi. Di samping itu, teknikteknik biologi molekuler saat ini telah banyak digunakan dalam penelitian taksonomi atau sistematika (tumbuhan). Dalam dunia pendidikan menengah, bioteknologi telah menjadi bagian dari kurikulum biologi SMU atau sederajat (dimulai sejak kurikulum 1994). Ini artinya bahwa bioteknologi telah mendapat tempat yang penting di masyarakat, sama pentingnya dengan teknologi mikroprosesor dan teknologi informasi. Guru biologi sebagai penentu keberhasilan belajar anak didik harus terus meng-up date informasi-informasi terkini mengenai perkembangan biologi terkini untuk memperluas dan memperkaya wawasan. Tidak hanya itu, guru juga harus mengetahui kontroversikontroversi yang terjadi dari perkembangan bioteknologi baik yang berkaitan dengan etika atau agama.
Minimnya akses untuk mendapatkan informasi berharga tentang isu-isu perkembangan biologi terkini merupakan kendala utama yang dihadapi para guru (khususnya SMU) bidang studi biologi dalam rangka memperluas dan memperkaya wawasan biologi mereka. Di dalam biologi, kita mempelajari hubungan saling ketergantungan antarorganisme hidup dan keterkaitan organisme hidup dengan lingkungan tempat mereka hidup dan berkembang biak. Dalam konteks ini, manusia memiliki posisi sentral dalam memelihara dan mengelola hubungan hidup dengan organisme yang lainnya dan lingkungannya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia mampu menciptakan teknologi untuk memanfaatkan organisme hidup yang lain serta lingkungan secara efisiensi dan efektif. Dalam kerangka ini, biologi (ilmu dan terapannya) akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri dan permasalahan yang muncul.
Istilah bioteknologi telah diinterpretasikan bermacam-macam. Salah satu definisi yang luas dari bioteknologi adalah pemanfaatan organisme hidup, sistem dan proses untuk membangun berbagai macam industri. Meskipun ini tidak mutlak harus, unsur-unsur komersial harus digunakan dalam memanfaatkan proses biologi pada skala besar. Umumnya, organisme hidup yang digunakan adalah bakteri, jamur dan ganggang. Bioteknologi melibatkan banyak disiplin ilmu, dasar dan terapan. Kerjasama yang baik antarpeneliti di bidang biologi dasar, kimia, mikrobiologi, biofisik, genetika, biokimia, biologi sel & molekuler, teknologi komputer & informasi, ekonomi dan akuntan akan menghasilkan produk bioteknologi yang bermutu. Contoh produk bioteknologi, antara lain, adalah vaksin, steroid, agen diagnostik, kultur jaringan, antibiotik, etanol, metanol, enzim, polimer, purifikasi air minum, pengelolaan sampah, penaggulangan limbah, keju, bir, yoghurt, sirup glukosa dan lain-lain. Perkembangan bioteknologi sebenarnya berawal dari kegiatan yang sangat sederhana yang dilakukan manusia sejak dahulu kala, misalnya pembuatan bir, minuman anggur, tape dan roti. Semuanya dilakukan melalui serangkaian proses biologi (fermentasi) menggunakan mikroorganisme.
Bioteknologi kontemporer dilandasi oleh penelitian yang dilakukan Louis Pasteur tentang kuman-kuman yang hidup di dalam bir. Dari sini, sebuah pemahaman dasar tentang peran ragi di dalam fermentasi anaerob dan bahwa pengasaman dan pembusukan terjadi sebagai hasil dari aktifitas bakteri saat alkohol dirubah menjadi asam cuka telah dimulai. Permulaan bioteknologi modern mungkin berkaitan erat dengan penemuan dan produksi secara komersial antibiotik penisilin sekitar tahun 1940-an. Kemunculan teknologi DNA rekombinan pada tahun 1980-an mengindikasikan terobosan kemajuan yang lain dari bioteknologi. Bioteknologi dan kurikulum sekolah Bioteknologi telah tercantum sebagai salah satu subpokok bahasan di dalam mata pelajaran biologi SMU. Bioteknologi, sebagai sebuah teknologi, berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip saintifik untuk kemaslahatan orang banyak. Oleh karena itu masuknya bioteknologi ke dalam kurikulum sekolah adalah suatu keharusan, karena bioteknologi menawarkan banyak hal, diantaranya adalah: keterampilan kerja laboratorium, integritas antara ilmu dan aplikasi, pemikiran tingkat tinggi, dan peningkatan kesejahteraan.



BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Dari penjalasan diatas dapat disimpulkan bahwa bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap ormone, proses biologis untuk meningkatkan potens iorganisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga. Bioteknologi juga bermanfaat pada bidang kesehatan, pertaanian, pangan, perternakan dan perikanan. Selain itu jika ditinjau dari kurikulum memiliki manfaat biologi sebagai ilmu dasar dan terapan telah berkembang dengan pesat sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.


DAFTAR PUSTAKA



0 comments: