Pages

Thursday, 9 June 2016

Pranata Mangsa & Pranata Mina

TUGAS IPBA
Pranata Mangsa & Pranata Mina


                              

                                        Oleh:
Ma’murotus Sa’idah
(12030654209)


PENDIDIKAN IPA 2012 B
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015



Pranata Mangsa & Pranata Mina


1.  Pengaruh Pemanasan Global terhadap akurasi “Pranata Mangsa”
Pemanasan Global (Global warming)
Sinar matahari yang masuk ke dalam bumi menembus lapisan atmosfer bumi. Radiasi sinar matahari tersebut kemudian dipantulkan kembali ke angkasa, namun sebagian radiasi tersebut diserap oleh gas-gas rumah kaca yang berada di atmosfer bumi. Akibatnya, sinar matahari yang terperangkap di dalam atmosfer bumi menyebabkan suhu rata-rata di bumi meningkat. Peristiwa tersebut terjadi secara berulang dan terus menerus yang sering disebut dengan pemanasan global.  Meningkatnya gas-gas rumah kaca seperti gas CO2 menyebabkan radiasi yang diserap dan terperangkap di atmosfir bumi semakin besar, suhu panas di bumi semakin meningkat, inilah yang dinamakan dengan efek gas rumah kaca atau efek global warming. Fenomena ini dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti pertambahan populasi penduduk, aktivitas manusia, serta pertumbuhan teknologi dan industri. Berikut beberapa aktivitas manusia yang dapat menyebabkan bertambahnya pemanasan global.
  a. Penggunaan energi bahan bakar fosil
Bahan-bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas bumi yang digunakan untuk kepentingan industri, pabrik, maupun kendaraan menghasilkan gas CO2 yang merupakan gas rumah kaca yang nantinya akan menumpuk dilapisan atmosfer bumi. Menumpuknya gas CO2 secara berlebih di atmosfer menyebabkan emisi radiasi matahari semakin meningkat.
b. Kerusakan hutan
Kerusakan hutan akibat kebakaran hutan, perubahan tata guna lahan, dan pemanfaatan lahan yang membabi buta serta penebangan pohon yang secara besar-besaran menyebabkan penyerapan gas CO2 yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dapat optimal. Hal ini akan mempercepat terjadinya pemanasan global.
  c. Penumpukan sampah
Meningkatnya populasi manusia menyebabkan semakin banyak penumpukan sampah di bumi. Menumpuknya sampah-sampah tersebut dapat menghasilkan emisi gas metana dalam jumlah besar sehingga berpotensial dalam mempercepat terjadinya pemanasan global.
 d. Penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca
Penggunaan teknologi yang dapat meningkatkan emisi gas CO2 antara lain yaitu penggunaan AC, kulkas, dan alat-alat aerosol.
Adanya pemanasan global ini, tentu saja berdampak pada kehidupan umat manusia di muka bumi. Dampak pemanasan global tersebut antara lain :
1)      Meningkatnya suhu atau temperatur global di bumi. Naiknya suhu di bumi menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan, sehingga mengakibatkan terjadinya pemuaian massa air laut, dan kenaikan permukaan air laut.
2)      Pergeseran musim sebagai akibat dari adanya perubahan pola curah hujan. Perubahan iklim mengakibatkan intensitas hujan yang tinggi pada periode yang singkat serta musim kemarau yang panjang.  


                                         Pranata Mangsa

Dari jaman dahulu kala, nenek moyang sudah mengenal dengan peredaran bintang-bintang di langit yang melandasi pengetahuan tentang perulangan musim. Pranata mangsa merupakan sistem penanggalan pertanian yang didasarkan pada tahun tata surya yang lamanya 365 hari. Sistem ini, mengatur tata kerja kaum tani dalam mengikuti peredaran musim dari tahun ke tahun. Dalam pranata mangsa terdapat 12 mangsa dalam setahun yaitu mangsa kasa (I), karo (II), katelu (III), kapat IV), kalima (V), kanem (VI), kapitu (VII), kawolu (VIII), ksangsa (IX), kasapuluh (X), desta (XI), saddha (XII). Munculnya rasi bintang tertentu, disusul oleh munculnya rasi bintang tertentu lainnya digunakan sebagai penentu saat mulai serta saat berakhirnya masing-masing mangsa. Disamping itu, panjang bayangan manusia pada tengah hari juga dipakai untuk menentukan panjang pendeknya suatu mangsa tertentu. Dalam pembagian mangsa-mangsa, petani juga memperhatikan asal-usul angin serta gerakan-gerakan angin.
· Efek pemanasan global terhadap budaya pranata mangsa
Adanya pemanasan global, akan berdampak pada budaya pranata mangsa yang dapat mempengaruhi kehidupan para petani. Perubahan iklim berakibat pada pergeseran musim dan perubahan pola curah hujan. Hal tersebut berdampak pada pola pertanian, misalnya keterlambatan musim tanam atau panen, kegagalan penanaman, atau panen karena banjir, tanah longsor dan kekeringan. Peristiwa ini, dapat melenyapkan sistem yang menjadi tuntunan para petani. Pemanasan global dapat merusak tatanan dan sistem alam yang sampai sekarang diketahui dan dihidupi petani. Akibatnya petani juga tak dapat lagi berpedoman pada gejala-gejala alam yang telah demikian lama menjadi tuntunan bagi hidup sosial dan ekonomi mereka.
2.  Pengaruh musim terhadap keberadaan ikan di laut (pranata mina).
Kemunculan ikan-ikan di laut dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya musim. Musim tersebut akan mempengaruhi arah angin dan ombak yang ada di lautan. Biasanya, nelayan pergi melaut pada musim dimana kondisi alam cukup bersahabat misalnya tiupan angin yang tidak begitu kencang dan ombak yang tenang dan pada saat tersebut terdapat banyak jenis ikan yang ada. Adanya perubahan musim ini, tentu berdampak pada perubahan suhu musiman pada suatu perairan. selain disebabkan oleh pengaruh pemanasan bumi dari penyinaran matahari, perubahan suhu disebabkan pula oleh arus permukaan, keadaan liputan awan, pertukaran massa air secara horizontal, vertikal maupun karena peristiwa upwelling. Setiap jenis ikan bertoleransi dengan suhu air laut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya kisaran suhu optimum untuk Yellowfin tuna  masing-masing 200C – 280C, dan cakalang dengan batas kedalaman renang 50 m masing-masing 280C – 290C .
Selain berdampak pada perubahan suhu, adanya perubahan musim juga mengakibatkan perubahan arus di samudra. Arus sangat mempengaruhi penyebaran ikan, Lavastu dan Hayes (1981) menyatakan hubungan arus terhadap penyebaran ikan adalah arus mengalihkan telur-telur dan anak-anak ikan petagis dan daerah pemijahan ke daerah pembesaran dan ke tempat mencari makan. Migrasi ikan-ikan dewasa disebabkan arus, sebagai alat orientasi ikan dan sebagai bentuk rute alami; tingkah laku ikan dapat disebabkan arus, khususnya arus pasut, arus secara langsung dapat mempengaruhi distribusi ikan-ikan dewasa dan secara tidak langsung mempengaruhi pengelompokan makanan. Ikan bereaksi secara langsung terhadap perubahan lingkungan yang dipengaruhi oleh arus dengan mengarahkan dirinya secara langsung pada arus. Dari peritiwa ini, memungkinkan adanya pemetaan musim ikan menurut perubahan musim yang ada.


0 comments: