TUGAS
IPBA
Pranata Mangsa & Pranata Mina
Oleh:
Ma’murotus
Sa’idah
(12030654209)
PENDIDIKAN IPA 2012 B
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
Pranata Mangsa & Pranata Mina
1. Pengaruh Pemanasan
Global terhadap akurasi “Pranata Mangsa”
Pemanasan Global (Global warming)
Sinar matahari
yang masuk ke dalam bumi menembus lapisan atmosfer bumi. Radiasi sinar matahari
tersebut kemudian dipantulkan kembali ke angkasa, namun sebagian radiasi
tersebut diserap oleh gas-gas rumah kaca yang berada di atmosfer bumi.
Akibatnya, sinar matahari yang terperangkap di dalam atmosfer bumi menyebabkan
suhu rata-rata di bumi meningkat. Peristiwa tersebut terjadi secara berulang
dan terus menerus yang sering disebut dengan pemanasan global. Meningkatnya
gas-gas rumah kaca seperti gas CO2 menyebabkan radiasi yang diserap
dan terperangkap di atmosfir bumi semakin besar, suhu panas di bumi semakin
meningkat, inilah yang dinamakan dengan efek gas rumah kaca atau efek global
warming. Fenomena ini dapat disebabkan oleh banyak faktor
seperti pertambahan populasi penduduk, aktivitas manusia, serta pertumbuhan
teknologi dan industri. Berikut beberapa aktivitas manusia yang dapat
menyebabkan bertambahnya pemanasan global.
a. Penggunaan energi bahan
bakar fosil
Bahan-bahan
bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas bumi yang digunakan untuk
kepentingan industri, pabrik, maupun kendaraan menghasilkan gas CO2 yang
merupakan gas rumah kaca yang nantinya akan menumpuk dilapisan atmosfer bumi.
Menumpuknya gas CO2 secara berlebih di atmosfer menyebabkan emisi radiasi
matahari semakin meningkat.
b. Kerusakan hutan
Kerusakan hutan
akibat kebakaran hutan, perubahan tata guna lahan, dan pemanfaatan lahan yang
membabi buta serta penebangan pohon yang secara besar-besaran menyebabkan
penyerapan gas CO2 yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dapat optimal. Hal
ini akan mempercepat terjadinya pemanasan global.
c. Penumpukan sampah
Meningkatnya
populasi manusia menyebabkan semakin banyak penumpukan sampah di bumi.
Menumpuknya sampah-sampah tersebut dapat menghasilkan emisi gas metana dalam
jumlah besar sehingga berpotensial dalam mempercepat terjadinya pemanasan
global.
d. Penggunaan teknologi
yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca
Penggunaan
teknologi yang dapat meningkatkan emisi gas CO2 antara lain yaitu
penggunaan AC, kulkas, dan alat-alat aerosol.
Adanya pemanasan global ini, tentu saja berdampak pada kehidupan
umat manusia di muka bumi. Dampak pemanasan global tersebut antara lain :
1)
Meningkatnya suhu
atau temperatur global di bumi. Naiknya suhu di bumi
menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan, sehingga
mengakibatkan terjadinya pemuaian massa air laut, dan kenaikan permukaan air
laut.
2)
Pergeseran
musim sebagai akibat dari adanya perubahan pola curah hujan. Perubahan iklim
mengakibatkan intensitas hujan yang tinggi pada periode yang singkat serta
musim kemarau yang panjang.
Pranata Mangsa
Dari jaman
dahulu kala, nenek moyang sudah mengenal dengan peredaran bintang-bintang di
langit yang melandasi pengetahuan tentang perulangan musim. Pranata mangsa
merupakan sistem penanggalan pertanian yang didasarkan pada tahun tata surya
yang lamanya 365 hari. Sistem ini, mengatur tata kerja kaum tani dalam
mengikuti peredaran musim dari tahun ke tahun. Dalam pranata mangsa terdapat 12
mangsa dalam setahun yaitu mangsa kasa (I), karo (II), katelu (III), kapat IV),
kalima (V), kanem (VI), kapitu (VII), kawolu (VIII), ksangsa (IX), kasapuluh
(X), desta (XI), saddha (XII). Munculnya rasi bintang tertentu, disusul
oleh munculnya rasi bintang tertentu lainnya digunakan sebagai penentu saat
mulai serta saat berakhirnya masing-masing mangsa. Disamping itu, panjang
bayangan manusia pada tengah hari juga dipakai untuk menentukan panjang
pendeknya suatu mangsa tertentu. Dalam pembagian mangsa-mangsa, petani juga
memperhatikan asal-usul angin serta gerakan-gerakan angin.
· Efek pemanasan global terhadap budaya pranata mangsa
Adanya
pemanasan global, akan berdampak pada budaya pranata mangsa yang dapat
mempengaruhi kehidupan para petani. Perubahan iklim berakibat pada
pergeseran musim dan perubahan pola curah hujan. Hal tersebut berdampak pada
pola pertanian, misalnya keterlambatan musim tanam atau panen, kegagalan
penanaman, atau panen karena banjir, tanah longsor dan
kekeringan. Peristiwa ini, dapat melenyapkan sistem yang menjadi tuntunan
para petani. Pemanasan global dapat merusak tatanan dan sistem alam yang sampai
sekarang diketahui dan dihidupi petani. Akibatnya petani juga tak dapat lagi
berpedoman pada gejala-gejala alam yang telah demikian lama menjadi tuntunan
bagi hidup sosial dan ekonomi mereka.
2. Pengaruh musim terhadap
keberadaan ikan di laut (pranata mina).
Kemunculan
ikan-ikan di laut dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya musim. Musim
tersebut akan mempengaruhi arah angin dan ombak yang ada di lautan. Biasanya,
nelayan pergi melaut pada musim dimana kondisi alam cukup bersahabat misalnya
tiupan angin yang tidak begitu kencang dan ombak yang tenang dan pada saat
tersebut terdapat banyak jenis ikan yang ada. Adanya perubahan musim ini, tentu
berdampak pada perubahan suhu musiman pada suatu perairan. selain disebabkan
oleh pengaruh pemanasan bumi dari penyinaran matahari, perubahan suhu
disebabkan pula oleh arus permukaan, keadaan liputan awan, pertukaran massa air
secara horizontal, vertikal maupun karena peristiwa upwelling. Setiap jenis
ikan bertoleransi dengan suhu air laut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
Misalnya kisaran suhu optimum untuk Yellowfin tuna masing-masing 200C –
280C, dan cakalang dengan batas kedalaman renang 50 m masing-masing 280C – 290C
.
Selain
berdampak pada perubahan suhu, adanya perubahan musim juga mengakibatkan
perubahan arus di samudra. Arus sangat mempengaruhi penyebaran ikan, Lavastu
dan Hayes (1981) menyatakan hubungan arus terhadap penyebaran ikan adalah arus
mengalihkan telur-telur dan anak-anak ikan petagis dan daerah pemijahan ke
daerah pembesaran dan ke tempat mencari makan. Migrasi ikan-ikan dewasa
disebabkan arus, sebagai alat orientasi ikan dan sebagai bentuk rute alami;
tingkah laku ikan dapat disebabkan arus, khususnya arus pasut, arus secara
langsung dapat mempengaruhi distribusi ikan-ikan dewasa dan secara tidak
langsung mempengaruhi pengelompokan makanan. Ikan bereaksi secara langsung
terhadap perubahan lingkungan yang dipengaruhi oleh arus dengan mengarahkan
dirinya secara langsung pada arus. Dari peritiwa ini, memungkinkan adanya
pemetaan musim ikan menurut perubahan musim yang ada.
0 comments:
Post a Comment